Kamis, 02 Januari 2014

Kamu tahu kan rasanya? (Aku)

Kamu tau kan rasanya?
Seandainya situasi tak seperti ini, akan menyenangkan sekali. Kau tau? Rasanya sesak melihat orang yang aku inginkan, ternyata malah bersamamu. Akhirnya memilih bersamamu. Sebenarnya tak pernah ada niatku untuk menyakiti siapapun. Tidak kamu, bukan dia, apalagi diriku sendiri. Kamu juga wanita, kamu pasti bisa merasakannya. Ketika orang yang kamu cintai, justru bersanding dengan orang lain, dan bukan di sampingmu. Dan kita sebisa mungkin saling menghindar saat bertemu, sebisa mungkin terlihat tak menyadari keberadaan masing-masing. Menghindar dari kemungkinan hati menyakiti diri sendiri.
Kamu tahu kan rasanya?
Rasa nyaman saat bersama, rasa nyaman saat bercerita, ada semangat saat berjumpa... Ya mungkin salahku, salah kita terlau lama menyadari rasa itu. Terlalu lama kita terkurung dalam kata yang kita buat sendiri, sahabat. Lalu kamu memilih dia, kemudian kita baru menyadari rasa-rasa ini. Aku bisa apa? Selain mengamatimu dari jauh. Aku bisa apa? Tanpa teman-teman yang selalu berusaha menghadirkanmu untukku.
Sebagai makhluk sosial, setiap manusia memiliki hak, begitupun kamu, dia, mereka, juga saya.

Gambar: http://mardwitantilaras.blogspot.com/

*Bisa jadi saya sedang dilatih agar saya bisa mempertahankan hak.