Benar ya suara-suara
mereka. Masa anak-anak paling ekspresif, paling bebas...kerangka layangan
berubah jadi pedang pun bisa, ahaha... seiring waktu, pikiran dibatasi ini itu.
Ekspresi-ekspresi itu hilang. Bahkan kreatif, ekspresi pun terbatasi. Ide menggunung!
Gunung terbelah ketika dianggap tak penting, bahwa datar laut pun cukup. Fiuuuh...
lekas kiranya rasa itu hilang, kreasi!
Seperti bergejolak-gejolak
ingin mengarya, dari kata karya. Merangkai yang indah-indah. Namun sesungguhnya apakah adanya batas waktu
usia, dimana terbatasi lalu hilang seketika?