Senin, 19 November 2012

Seperti Layu Pelan-Pelan


Benar ya suara-suara mereka. Masa anak-anak paling ekspresif, paling bebas...kerangka layangan berubah jadi pedang pun bisa, ahaha... seiring waktu, pikiran dibatasi ini itu. Ekspresi-ekspresi itu hilang. Bahkan kreatif, ekspresi pun terbatasi. Ide menggunung! Gunung terbelah ketika dianggap tak penting, bahwa datar laut pun cukup. Fiuuuh... lekas kiranya rasa itu hilang, kreasi!
Seperti bergejolak-gejolak ingin mengarya, dari kata karya. Merangkai yang indah-indah. Namun sesungguhnya apakah adanya batas waktu usia, dimana terbatasi lalu hilang seketika?

Selasa, 06 November 2012

Mendayagunakan Pelembab yang Tersisa Secara Maksimal

Hahaha... Ngomong-ngomong judulnya aneh. Hanya tidak tahu bagaimana harus menjelaskan, intinya eman-eman kalo langsung dibuang...

Jadi begini, perempuan secara umumnya menggunakan pelembab untuk melindungi kulit dari sinar matahari, aku juga nggak begitu paham gimana teknisnya. Kata iklan, kandungan dari pelembab bisa melindungi wajah dari sinar UV penyebab kanker kulit, atau semacamnya. Nah, otomatis pelembab jadi kebutuhan sehari-hari bagi para mbak-mbak.

before and after

Hari Jingga Cerahmu, Ipa Wijayanti

Dengan ini saya sempatkan untuk menulis, seperti mimpi buruk yang hinggap di malam-malam ketika janji belum terealisasikan. Haha... #abaikan

Ini tentang seorang saudara-mbak-adik-teman (sedari) kecil, Ipa Wijayanti. Tentang dia, tentang kehidupan barunya. :)