Jumat, 06 Januari 2012

Pajak 10%



Kemarin malam janjian belanja bulanan bareng seorang kawan. Abis mikir-mikir, pilihan belanja jatuh pada sebuah pusat grosir yang denger-denger harga barang-barangnya jauh lebih murah daripada beberapa pusat belanja di kota ini (padahal kalo dipikir belanja anak kos juga nggak bakal seberapa).
Sampai di tempat, langsung muter-muter, milih-milih agak lama. Buat ukuran belanjaan dua orang mahasiswi ternyata troli supermarket tersebut masih sisa banyak ruang. Setelah jumlah harga yang harus dibayar tertera di layar cash register, kami kaget. 220ribu sekian. Padahal kayanya belanja barang-barang sehari-hari. Ya, walaupun belanja kawanku lumayan banyak.

Gara-gara penasaran, kami itung lagi antara jumlah belanjaanku dan jumlah belanjaan kawanku, tapi jumlahnya nggak sama kaya yang di nota.

“Jangan-jangan ini Masnya yang salah ngitung.”

Mungkin nggak mungkin sih, masa mesin cash registernya salah... tapi kalo masnya yang salah ngitung mungkin juga...

Setelah diitung ulang, ternyata jumlah yang tertera di nota adalah jumlah total harga belanjaanku ditambah total harga belanjaan kawanku, ditambah pajak 10% dari jumlah belanja kami berdua. Pajak inilah yang menyebabkan kenaikan yang signifikan dari jumlah belanja kami berdua.

Itu sebabnya pengelola pusat grosir tersebut bisa memberikan harga yang lebih murah dibandingkan dengan tempat lain. Selain karena sistem penjualannya yang borongan (sehingga beberapa biaya bisa diminimalkan), tapi juga karena harga barang belum termasuk pajak. Padahal jumlah yang dibayarkan bisa jadi tidak jauh berbeda bahkan sama dengan pusat perbelanjaan lain. Walaupun kenyataannya jumlah yang dibayarkan tidak jauh berbeda atau bahkan sama, namun dengan perbedaan harga yang tertera akan menimbulkan dampak yang berbeda. Hal tersebut akan menanamkan mindset kepada konsumen (termasuk kami) bahwa harga di tempat tersebut lebih murah dari tempat lain, sehingga banyak konsumen yang tertarik berbelanja di tempat tersebut. Hal-hal seperti inilah yang memang perlu dilakukan manajemen untuk menyiasati persaingan.

Ya, mungkin salah kami juga karena nggak tau kalau di tempat itu harga belum termasuk pajak :D
ketauan belom ambil kelas pajak : P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar